Penelitian yang dilakukan seksolog dari Italia itu mengatakan, frekuensi hubungan seks yang dilakukan oleh pasangan yang memiliki perangkat TV di kamar tidur ternyata hanya setengahnya saja dibanding pasangan yang tidak memiliki TV di kamar tidurnya.
"Bila tidak ada televisi di kamar tidur, frekuensi hubungan seksualnya dua kali lipat," tutur Serenella Salomoni, yang bersama tim psikolognya menanyai 523 pasangan suami istri Italia untuk mengetahui efek televisi pada kehidupan seks mereka.
Secara rata-rata, pasangan yang tidak menaruh TV di kamar tidur melakukan hubungan seks dua kali dalam seminggu, atau sekitar delapan kali sebulan. Angka ini turun menjadi setengahnya, yaitu empat kali sebulan bagi pasangan yang memiliki TV di kamar tidurnya.
Bagi pasangan berusia 50-an, penurunan ini malah sangat tajam. Bila pasangan tanpa TV di kamar tidurnya berhubungan tujuh kali dalam seminggu, pasangan yang menaruh TV di kamar tidurnya hanya melakukan sebanyak 1 hingga 5 kali saja per bulan.
Sebagaimana diberitakan Reuters Health, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa programp-program TV tertentu lebih mematikan gairah seks dibanding program lainnya. Bagi keseluruhan pasangan yang ditanya, film-film dengan adegan kekerasan memadamkan hasrat seks sampai setengahnya, sedang tayangan reality show menekan hasrat seluruh pasangan hingga sepertiganya.